Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya
Ditulis pada: Februari 04, 2022
Judul : Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya
link : Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya
Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya
Artikel kali ini akan memberikan beberapa contoh elang yang
tersebar di Indonesia. Berikut kami jelaskan burung-burung elang yang ada di
Indonesia berserta ciri-cirinya.
Elang Hitam
Memiliki nama latiin Ictinaetus
Malayensis, adalah elang dengan ukuran sedang, yaitu sekitar 70 cm. Akan
tetapi rentang sayapnya lebar yang membuatnya terlihat lebih besar ketika
terbang di udara. Elang hitam memiliki daya bertahan hidup yang tinggi. Elang
hitam hidup dan tersebar di wilayang yang memiliki ketinggian 300 sampai 2.000
mdpl.
Sayapnya yang menjari, lebar dan
kokoh merupakan ciri khas yang dimiliki elang hitam. Warna pada bulunya hitam
pekat, kecuali pada ekor yang agak kecokelatan. Kakinya memiliki warna kuning
serta bulu dada yang memiliki corak seperti corak garis seperti elang brontok.
Selain itu, ciri-ciri lain dari elang hitam yaitu pada ukuran jari kelingking
yang cenderung lebih pendek.
Elang hitam aktih pada waktu pagi
sampai siang hari. Elang hitam akan terbang rendah ketika mencari mangsa untuk
mengincar tikus, tupai, ayam dan hewan-hewan mangsanya yang lain.
Elang hitam merupakan hewan
teratas di rantai makanan dalam ekosistemnya. Popilasi elang hitam cukup
banyak. Namun, penyebarannya terbatas pada Kawasan hutan. Elang hitam tercatat
sebagai satwa yang dilindungi oleh undang-undang dan memiliki status beresiko
rendah menghadapi kepunahan.
Elang Jawa
Nisaetus Bartelsi adalah
nama latinnya. Ukuran tubuh elang jawa masuk ke kategori berukuran sedang. Untuk
saat ini, populasi elang jawa sangat langka. Hidupnya di Kawasan hutan primer
dan sekunder yang memiliki ketinggian sekitar 300 mdpl. Elang endemic Jawa ini
sangat identic dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda.
Elang jawa memiliki bentuk sayap
yang membulat dan menkuk sedikit ke atas ketika melakukan soaring. Ukuran
kepala elang cawa terbilang proporsional dan tidak terlalu kecil. Ukuran tubuh
elang jawa lebih Panjang dibandingkan dengan elang brontok (sekitar 60 cm).
Ciri khas yang sangat terlihat
yaitu pada bagian kepalanya yang terdapat jambul. Warna cokelat merah
mendominasi tubuhnya dengan dada berwarna putih yang memiliki coretan melintang
pada elang jawa dewasa dan cokelat polos pada elang jawa muda.
Elang jawa biasa melakukan
soaring atau gliding ketika terbang di atas pepohonan saat melakukan pemburuan
mangsa. Elang jawa dikenal vukup pendiam dan anggun ketika terbang. Mangsa
utamanya yaitu tikus, tupai, ayam hutan, dll.
Burung elang jawa merupakan
mascot satwa langka sejak 1992. Burung elang jawa berstatus terancam punah oleh
IUCN. Burung elang jawa juga satwa yang keberadaannya telah dilindungi oleh
undang-undang.
Elang Ular Jari Pendek
Elang ular jari pendek memiliki
nama latin yaitu Circaetus Gallicus. Elang ini merupakan burung besar
dengan ukuran 65 cm. Elang ini memiliki tubuh yang kekar dengan warna bulu yang
pucat. Keberadaan elang ini sangat jarang terlihat.
Elang jari pendek ini merupakan
elang asli Indonesia yang sering sekali terlihat di TN. Baluran, Situbondo,
Jawa Timur. Untuk penyebaran elang ini secara luas yaitu di Iran, India
Mongolia, Cina, Sumatera, Jawa, dan Bali.
Elang ini memiliki ciri-ciri
tubuh yang kekar serta bulu bagian atas memiliki warna yang cokelat keabuan sementara
pada bagian bawah memiliki warna putih dengan coretan kelap. Sedangkan pada
bagian leher depan sampai ke dada memiliki warna cokelat. Dan terdapat
garis-garis yang samar pada bagian perut dan ekor. Bulunya terlihat lebih pucat
ketika elang ini remaja jika dibandingkan dengan elang ini ketika dewasa. Elang
ini memiliki mata dengan iris kuning, paruh yang hitam keabuan, dan kakinya
berwarna kuni kehijauan.
Elang Gunung
Pemilik nama latin Nisaetus
Alboniger ini merupakan burung pemangsa berukuran besar. Tubuhnya memiliki
ukuran 50 cm-58 cm dengan rentang sayap mencapai 115 cm. elang ini memiliki
berat badan sekitar 830 gram. Keberadaannya terebra di semenanjung Malaysia dan
Indonesia.
Ciri-ciri elang ini memiliki
jambul yang Panjang, ekor bergaris, terdapat coretan di bagian dada, di bagian
perut juga terdapat garis melintang yang rapat, dan warna nyaris hitam. Ketika
elang ini remaja, bagian atas berwarna cokelat dan bersisik kuning tua,
kepalanya berwarna lebih pucat, pada bagian bawah berwarna kuning tua dan
bergaris cokelat, dan ekor juga bergaris. Iris mata elang ini berwarna kuning,
paruh berwarna abu-abu dan kaki berwarna kuning.
Elang gunung memiliki siulan yang
nyaris mirip seperti elang jawa. Habitatnya berada di sekitar hutan primer,
hutan perbukitan dan di pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar 300 sampai
1.200 mdpl. Mangsa utamanya yaitu burung, ayam, kadal dan mamalia kecil.
Elang Flores
Elang ini memiliki nama latin
yaitu Spizaetus Floris. Elang ini merupakan burung pemangsa endemic
Indonesia. Tubuhnya termasuk burung berukuran besar, yaitu antara 60 cm-79 cm.
Ciri-ciri elang ini yaitu
memiliki kepala yang berwarna putih dan terkadang terdapat garis-garis cokelat
pada bagian mahkota. Pada bagian tubuh atas memiliki warna cokelat kehitaman,
dada dan perut berwarna putih memiliki
corak cokelat kemerahan tipis. Bagian ekornya memiliki warna cokelat dengan
enam garis berwarna gelap serta kaki yang berwarna putih.
Daerah penyebaran elang flores
ini meliputi Pulau Flores, Sumbawa, Lombok, dan sekitarnya.
Habitatnya berada di hutan
submontane di lereng-lereng bukit atau kaki gunung dan hutan pegunungan dengan
ketinggian 1.600 mdpl.
Elang ini memangsa kadal, ular,
mamalia kecil, juga ayam peliharaan sehingga elang ini sering diburu oleh petani.
Populasi elang flores ini diperkirakan kurang dari 100 pasang sepanjang 40 km2.
Itu adalah hanya sebagian kecil contoh burung elang
yang tersebar di Indonesia. Di Indonesia banyak sekali jenis burung elang yang bisa kita temui. Kita sebagai sesama makhluk hidup baiknya saling
menjaga hewan-hewan di sekitar kita. Dan burung elang merupakan hewan yang
termasuk ke dalam hewan yang terancam punah dan bisa disebut sebagai hewan yang
langka. Lalu bagaimana cara melestarikan hewan langka?
- Tidak menyakiti hewan yang dilindungi;
- Melihat hewan-hewan langka melalui tempat pelestarian satwa liar dan hewan langka;
- Jika melihat kejahatan terhadap alam dan hewan-hewan liar segera melaporkannya ke pihak yang berwajib;
- Tidak memelihara hewan-hewan yang termasuk golongan satwa dilindungi;
- Tidak melakukan pemburuan-pemburuan liar dan kegiatan yang dapat merusak alam serta habitat hewan;
- Tidak merusak tumbuh-tumbuhan agar hewan liar tidak kekurangan makanan.
Itulah salah satu contoh cara
yang bisa dilakukan untuk menjaga burung elang atau satwa-satwa langka. Mari kita saling menjaga sesama makhluk untuk keberlangsungan hidup yang baik.
Demikianlah Artikel Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya
Anda sekarang membaca artikel Jenis-Jenis Elang yang Tersebar di Indonesia dan Cara Pelestariannya dengan alamat link https://www.diajar.net/2022/02/jenis-jenis-elang-yang-tersebar-di.html